Imunisasi Ulang

0 komentar

Imunisasi Ulang

Mengapa Imunisasi Harus Diulang?
Kendati di usia bayi imunisasinya sudah lengkap, bukan berarti di usia ini si kecil sudah aman dari ancaman penyakit. Itulah mengapa ada imunisasi yang harus diulang, disamping imunisasi lanjutan.
Imunisasi akan memberikan antibodi bagi anak. Setelah diimunisasi, antibodi anak akan naik. Tapi suatu saat, antibodi itu akan turun lagi. Nah, pada saat antibodi turun atau hampir habis, harus diberikan imunisasi lagi agar antibodi yang turun itu bisa kembali baik. Itulah mengapa, imunisasi ulangan sangat penting.
Kalau tidak, Antibodi dalam tubuh akan habis atau berkurang, sehingga kemungkinan anak terserang penyakit akan lebih besar.

Imunisasi yang harus diulang
Sebagaimana diketahui, ada 5 imunisasi dasar yang diberikan saat anak berusia 0-1 tahun, yaitu Hepatitis B, BCG, DPT, Polio, dan Campak. Selain itu, ada satu lagi vaksin yang sifatnya hanya dianjurkan -karena biayanya agak mahal- diberikan di usia 0-1 tahun, yaitu HiB (Haemofillus Influenza tipe B) . "HiB merupakan suatu kuman yang bisa menyebabkan radang selaput otak atau meningitis dan pneumonia. Ini paling berbahaya.
Menurut penelitian, penyakit ini juga menyebabkan kematian terbanyak pada anak-anak. Karena itulah dibuat vaksinnya, meski masih agak mahal," terang Sri Rezeki . Nah, dari kelima vaksin dasar yang merupakan program pemerintah ini, ada 3 vaksin yang harus diulang di usia batita, yaitu DPT, polio, dan campak. Sedangkan vaksin BCG dan Hepatitis B cukup diberikan hanya sekali di usia bayi.
"Vaksin BCG tak perlu diulang karena antibodi yang diperoleh tinggi terus, tak pernah turun seumur hidup. Demikian pula vaksin Hepatitis B, bisa bertahan lama. Khusus Hepatitis B,yang penting sebetulnya mencegah penularan dari ibu ke anak. "Usia produktif wanita untuk memiliki anak biasanya, kan, berkisar pada usia 20 sampai 35 tahun. Nah, usia produktif inilah yang harus dilindungi, yaitu dengan pemberian vaksin Hepatitis B.
Meskipun cuma diberikan satu kali ketika si anak perempuan berusia bayi, namun sudah cukup untuk melindunginya sampai di usia produktif nanti." Sementara vaksin yang diulang, yaitu DPT, dilakukan setahun setelah DPT 3 karena setelah setahun, antibodinya akan turun. "Jadi, harus digenjot lagi agar antibodinya bisa baik kembali." DPT memang sangat crusial  karena antibodi yang dihasilkan tak bertahan lama.
Demikian pula halnya dengan Polio, juga diulang setelah Polio 3 karena antibodinya akan turun setelah setahun. Sedangkan campak diulang pada saat anak berusia 15-24 bulan. Pengulangan dilakukan lewat imunisasi MMR (Measles, Mumps, Rubella) , karena selain untuk mencegah campak (Measles) , juga mencegah gondongan (Mumps)  dan Rubella yang juga merupakan sejenis campak.
Pengulangan ini sangat penting agar ibu hamil terhindar dari serangan Rubella. Pasalnya, serangan Rubella selagi hamil menyebabkan anak yang dilahirkan bisa menjadi cacat. Misalnya, tubuhnya kecil, menderita kelainan jantung, buta, atau cacat sejak lahir.
Nah, inilah yang harus kita cegah. Bukan berarti vaksin Rubella hanya penting bagi anak perempuan saja, lo. Anak lelaki juga penting karena dia akan menjadi calon bapak. Bisa saja, kan, si calon bapak ini menjadi carrier  atau pembawa penyakit. Nah, dia tentu akan menularkan kepada anaknya.
Jadi, tandasnya, kalau mau membasmi penyakit, ya, harus pada semua anak, bukan cuma anak perempuan. Sementara gondongan, virusnya bisa masuk ke alat-alat reproduksi, baik testis maupun ovum anak. Bila anak sampai mengalami infeksi akibat virus gondongan, ia bisa mandul kelak..



Jika Terlambat Imunisasi

Untuk mendapatkan imunitas yang optimal, sebaiknya imunisasi diberikan secara teratur dan lengkap sejak bayi baru lahir hingga anak usia 18 tahun - sesuai dengan jadwal. Namun terkadang, karena beberapa alasan, imunisasi tidak bisa diberikan. Mulai dari moms lupa, tidak sempat, atau si kecil sedang sakit sehingga pemberian imunisasi harus ditunda. Hal-hal tersebut sering membuat jadwal imunisasi jadi tidak teratur.

“Sebenarnya dalam memberikan imunisasi tidak ada istilah ‘hangus’, sehingga jika anak terlambat atau belum mendapatkan vaksinasi tidak perlu diulang dari awal lagi,” ujarnya.


Vaksin Kombinasi (Combo)

Combo di sini maksudnya vaksin yang sudah dalam bentuk gabungan saat di produksi. Vaksin kombinasi terdiri dari gabungan beberapa vaksin tunggal menjadi satu jenis vaksin yang dapat mencegah beberapa penyakit berbeda secara sekaligus. Misalnya DPT dan MMR adalah vaksin kombinasi yang sudah cukup familiar di Indonesia.

Keefektifan dan keamanan vaksin kombinasi pun tidak jauh berbeda dengan vaksin tunggal. Berikut beberapa keunggulan vaksin kombinasi antara lain:

1. Anak merasa lebih nyaman, karena jumlah suntikan lebih sedikit.
2. Lebih ekonomis, karena beberapa vaksin digabung menjadi satu.
3. Mengurangi kunjungan ke klinik atau rumah sakit.


Efek Samping Imunisasi

Banyak orang tua yang merasa khawatir jika anaknya diimunisasi karena menimbulkan beberapa efek samping usai melakukannya. Beberapa efek samping tersebut memang benar adanya, hanya saja tidak menimbulkan efek yang berbahaya. Beberapa efek samping imunisasi yang biasa timbul yaitu :
  1. Timbul nyeri, kemerahan dan bengkak pada daerah bekas suntikan. Hal ini biasanya karena lebih banyak imunisasi dalam bentuk suntikan.
  2. Demam.
  3. Reaksi alergi, namun jarang terjadi.

Kondisi dan Akibatnya
Ada beberapa hal yang memang para orang tua perlu perhatikan sebelum si buah hati mendapatkan suntikan imunisasi. Para orang tua disarankan tidak membawa anaknya imunisasi jika;
  1. Reaksi alergi yang serius setelah pemberian vaksin sebelumnya.
  2. Anak yang sedang dalam pengobatan imunosupresi (obat yang menurunkan sistem kekebalan anak).
  3. Anak demam dengan suhu lebih dari 38,5 derajat celsius.
Akan tetapi anak boleh diimunisasi meskipun sakit ringan misalnya; infeksi saluran pernafasan (batuk, pilek) atau diare dengan suhu dibawah 38,5 derajat Celcius. Reaksi lokal ringan (bengkak, merah, nyeri), demam ringan setelah pemberian vaksin sebelumnya. Alergi atau asma, kecuali jika si kecil diketahui ada alergi pada komponen vaksin. Sedang dalam masa pengobatan dengan antibiotik.
 

DIAN HUSADA ASUHAN NEONATUS, BAYI, ANAK BALITA Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea